Senin, 20 Desember 2010

APAKAH MASIH ADA ORANG YG MENDAPAT MUKJIZAT.??

Mukjizat merupakan
kejadian/kelebihan di
luar akal manusia yang
tidak dimiliki oleh
siapapun, karena
mukjizat hanya dimilki
oleh para rasul yang
diberikan oleh Allah SWT
kepada para rasul-
Nya.Mukjizat biasanya
berisi tentang tantangan
terhadap apa-apa yang
sedang menjadi trend
pada zaman
diturunkannya mukjizat
tersebut..
Beberapa contoh
mukjizat para nabi dan
rasul:
* Shaleh berupa unta
betina yang tidak boleh
disembelih, sebagai
hujjah atas kaumnya.
* Musa berupa tongkat,
tangan, belalang, kutu,
katak, darah, topan, laut,
dan peristiwa-peristiwa
di Bukit Thur.
* Isa berupa kemampuan
menyembuhkan orang
buta, menyembuhkan
penderita kusta dan
menghidupkan orang
mati.
* Muhammad berupa Isra
dan Mi'raj, membelah
bulan untuk
membuktikan
kenabiannya terhadap
orang Yahudi,
bertasbihnya kerikil di
tangannya, batang kurma
yang menangis,
pemberitaan Muhammad
tentang peristiwa-
peristiwa masa depan
ataupun masa lampau,
tetapi mukjizat yang
terbesar adalah Al-
Qur ’an.
Karomah secara
etimologi berasal dari
kata berbahasa Arab
"karoma" yang artinya
hormat/menghormati/
penghormatan/
pemuliaa… Karomah
dalam terminologi ulama
ilmu tauhid adalah hal/
perkara atau suatu
kejadian yang luar biasa
diluar nalar dan
kemampuan manusia
awam yang terjadi pada
diri seorang wali Alloh.
Munculnya karomah pada
diri seorang wali Alloh
adalah sebagai
penghormatan/pemuliaan
terhadap dirinya dan
sebagai isyarat dari Alloh
bagi terkabulnya/
diterimanya eksistensi
diri seorang wali tersebut
di sisi Alloh.
Contoh kejadian yang
dapat dikatakan sebagai
karomah sangatlah
banyak. Dapat kita ambil
beberapa contoh dari
para sahabat yang
eksistensi dirinya tidak
diragukan lagi:
* Yang terjadi pada Usayd
ibn Hudhoyr ketika
membaca Surah Al-Kahfi,
para malaikat turun oleh
sebab bacaannya
tersebut.
* Imron ibn Hushain,
malaikat memberi salam
kepadanya.
* Sa ’ad ibn Abi Waqqash,
selalu dikabulkan
do ’anya.
* 'Amir ibn Fuhairoh,
ketika syahid jasadnya
diangkat oleh para
malaikat, hal ini dilihat
oleh sahabatnya ‘Amir ibn
Ath-Thufayl.
wallohu'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar